Dari generasi ke generasi kalau Seseorang bilang "RUMAH" pasti yang terbayang adalah "Rumah Tapak/ landed House" kan?

Rumah yang nyentuh tanah, dan punya halaman untuk meletakkan dan menanam tanaman hijau.

Katanya, kalau belum punya Rumah Tapak ya berarti belum ada rumah, walau propertinya ternyata sudah tidak terhitung jari

Apakah Buddies sendiri yakin kalau Landed House adalah pilihan terbaik dalam membeli properti? Apakah sudah pasti sesuai dengan kebutuhan pribadi Buddies? Temukan jawabannya disini!

Dalam materi ini FAR Buddy akan membahas mulai dari paradigma pemikirian yang salah terkait apartemen dan rumah tapak, profil seperti apa yang cocok untuk tinggal di apartemen atau rumah tapak, apa saja plus dan minusnya, juga bagimana pengembalian dari masing-masing properti tersebut. Jadi nantinya Buddies tidak lagi terkekang dengan stigma rumah itu harus landed house ya!